
Titik titik air datang semakin ramai
Angin berhembus kencang kesana kemari
Membuat nyiur seakan melambai
Bunga layu di antara titik titik hujan
Setia menunggu di pinggir jalan
Lantas apa yang dia tunggu?
Hanya simpati dari pejalan kaki
Ditemani mangkuk putih yang telah rapuh
Bunga layu duduk menantang hujan
Hanya sendiri dan menatap nasib
Dan berharap nasibnya akan berubah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar